Haryono Setiadi Pamerkan Inspirasi dari Pekerja Tangan Tradisional
A
A
A
JAKARTA - Haryono Setiadi memamerkan tak kurang dari 10 koleksinya di ajang Jakarta Fashion Week (JFW) 2016. Perancang asal Indonesia yang bermukim di Australia itu mengusung tema karya tangan dari Bali pada karyanya kali ini.
Tema ini sendiri terinspirasi dari para pekerja tangan asal Bali. Haryono mengaku mendapatkan inspirasi ini ketika mengunjungi Bali dan melihat para perajin kain ikat di Pulau Dewata itu. Dia lantas memadukan inspirasi ini dengan unsur modern.
"Tema koleksi saya terinspirasi pekerja tangan tradisional di Bali. Ciri khas saya adalah kebudayaan Indonesia," ujar Haryono di Senayan City, Jakarta, Jumat (30/9/2015).
Desain yang ditampilkannya dalam pagelaran ini cukup sederhana. Koleksinya ini bisa dipakai wanita dalam kegiatan sehari-hari.
"Untuk saya itu, saya selalu mencoba untuk simpel aja. Bisa dipakai untuk wanita sehari-hari," kata dia.
Tak hanya itu, Haryono juga menggunakan bahan-bahan alami seperti katun dan sutra. "Ada 10 koleksi yang dikeluarkan untuk Magnum. Saya selalu fokus menggunakan bahan-bahan alami, katun dan sutra," tutur dia.
Ini adalah kali pertama bagi Haryono untuk memamerkan karyanya di JFW. Pria berkacamata ini menuturkan, sebelumnya dia sudah dua kali ditawari untuk ikut. Tapi, karena merasa belum tepat waktunya, maka dia pun menolaknya.
Menariknya, Haryono tidak mendapatkan pendidikan desain sebelumnya. Ketika berangkat ke Australia untuk belajar, dia justru bersekolah di jurusan bisnis. “Saya ambil jurusan bisnis, seperti teman-teman yang lain, karena ikuti kemauan orang tua,” ujar Haryono saat ditemui di kediaman Dubes Australia di Jakarta, Kamis (29/10/2015).
Tapi, ketertarikan Haryono pada warna dan gambar membuatnya berkecimpung di dunia desain. Berdasarkan kesukaannya pada warna, dia pun lebih suka bermain dengan warna dan mengeksplorasi tekstil.
Dalam kesempatan itu, Haryono memamerkan tiga koleksinya. Semuanya berwarna gelap dengna desain yang cukup simpel tapi tetap terlihat elegan. “Karya saya sebenarnya sudah ada di New York, Jepang, Singapura, Filipina, China dan Dubai. Saya harap bisa diterima di Indonesia,” beber dia.
Haryono juga menyambut baik gelaran JFW. “Saya melihat 2 tahun terakhir ini ada talent yang baru-baru. Mudah-mudahan bisa berkembang dan bisa menarik perhatian internasional,” kata dia.
Tema ini sendiri terinspirasi dari para pekerja tangan asal Bali. Haryono mengaku mendapatkan inspirasi ini ketika mengunjungi Bali dan melihat para perajin kain ikat di Pulau Dewata itu. Dia lantas memadukan inspirasi ini dengan unsur modern.
"Tema koleksi saya terinspirasi pekerja tangan tradisional di Bali. Ciri khas saya adalah kebudayaan Indonesia," ujar Haryono di Senayan City, Jakarta, Jumat (30/9/2015).
Desain yang ditampilkannya dalam pagelaran ini cukup sederhana. Koleksinya ini bisa dipakai wanita dalam kegiatan sehari-hari.
"Untuk saya itu, saya selalu mencoba untuk simpel aja. Bisa dipakai untuk wanita sehari-hari," kata dia.
Tak hanya itu, Haryono juga menggunakan bahan-bahan alami seperti katun dan sutra. "Ada 10 koleksi yang dikeluarkan untuk Magnum. Saya selalu fokus menggunakan bahan-bahan alami, katun dan sutra," tutur dia.
Ini adalah kali pertama bagi Haryono untuk memamerkan karyanya di JFW. Pria berkacamata ini menuturkan, sebelumnya dia sudah dua kali ditawari untuk ikut. Tapi, karena merasa belum tepat waktunya, maka dia pun menolaknya.
Menariknya, Haryono tidak mendapatkan pendidikan desain sebelumnya. Ketika berangkat ke Australia untuk belajar, dia justru bersekolah di jurusan bisnis. “Saya ambil jurusan bisnis, seperti teman-teman yang lain, karena ikuti kemauan orang tua,” ujar Haryono saat ditemui di kediaman Dubes Australia di Jakarta, Kamis (29/10/2015).
Tapi, ketertarikan Haryono pada warna dan gambar membuatnya berkecimpung di dunia desain. Berdasarkan kesukaannya pada warna, dia pun lebih suka bermain dengan warna dan mengeksplorasi tekstil.
Dalam kesempatan itu, Haryono memamerkan tiga koleksinya. Semuanya berwarna gelap dengna desain yang cukup simpel tapi tetap terlihat elegan. “Karya saya sebenarnya sudah ada di New York, Jepang, Singapura, Filipina, China dan Dubai. Saya harap bisa diterima di Indonesia,” beber dia.
Haryono juga menyambut baik gelaran JFW. “Saya melihat 2 tahun terakhir ini ada talent yang baru-baru. Mudah-mudahan bisa berkembang dan bisa menarik perhatian internasional,” kata dia.
(alv)